Nama : Achmad Gumarang Awan
Kls : 4KA08
NPM :10115063
Management
Risiko
Manajemen risiko adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam
mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman; suatu rangkaian
aktivitas manusia termasuk: Penilaian risiko, pengembangan strategi
untuk mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan
pemberdayaan/pengelolaan sumberdaya. Strategi yang dapat diambil antara lain
adalah memindahkan risiko kepada pihak lain, menghindari risiko, mengurangi
efek negatif risiko, dan menampung sebagian atau semua konsekuensi risiko
tertentu. Manajemen risiko tradisional terfokus pada risiko-risiko yang timbul
oleh penyebab fisik atau legal (seperti bencana alam atau kebakaran,
kematian, serta tuntutan hukum. Manajemen risiko keuangan, di sisi lain,
terfokus pada risiko yang dapat dikelola dengan menggunakan instrumen-instrumen
keuangan.
Sasaran dari pelaksanaan manajemen risiko adalah untuk
mengurangi risiko yang berbeda-beda yang berkaitan dengan bidang yang telah
dipilih pada tingkat yang dapat diterima oleh masyarakat. Hal ini dapat berupa
berbagai jenis ancaman yang disebabkan oleh lingkungan, teknologi, manusia, organisasi dan
politik. Di sisi lain pelaksanaan manajemen risiko melibatkan segala cara yang
tersedia bagi manusia, khususnya, bagi entitas manajemen risiko (manusia,
staff, dan organisasi).
Dalam perkembangannya Risiko-risiko yang dibahas dalam manajemen
risiko dapat diklasifikasi menjadi
Sejarah
Rekaman
tertua terkait pengelolaan risiko dapat ditemukan pada Piagam Hammurabi (codex
Hammurabi), yang dibuat pada tahun 2100 sebelum masehi. Piagam
tersebut mencantumkan peraturan dimana pemilik kapal dapat meminjam uang untuk
membeli kargo; namun bila dalam perjalanan kapalnya tenggelam atau hilang, ia
tidak perlu mengembalikan uang pinjaman tersebut. Masa ini disebut
sebagai zaman pertama manajemen risiko, di mana perusahaan hanya
melihat risiko non-entrepreneurial (seperti misalnya
keamanan).
Tahun
1970-an dan 1980-an disebut sebagai zaman kedua manajemen risiko di
mana perusahaan-perusahaan asuransi mulai berusaha mendorong pengusaha untuk
benar-benar menjaga barang yang diasuransikan. Pada masa ini juga lahir konsep jaminan
mutu (quality assurance) yang menjamin setiap produk
memenuhi spesifikasi standarnya. Konsep ini dipopulerkan oleh British
Standards Institution yang meluncurkan standar kualitas BS
5750 pada tahun 1979.
Pada
tahun 1993, James Lam diangkat menjadi Chief Risk Office, yang
merupakan jabatan CRO pertama di dunia.
Zaman ketiga manajemen risiko dimulai tahun 1995
dengan diterbitkannya AS/NZS 4360:1995 oleh Standards Australia of the
World's Risk management Standard.
Tujuan
Manajemen Risiko
Secara umum ada enam
tujuan manajemen risiko dalam perusahaan atau badan usaha, diantaranya adalah:
1. Melindungi Perusahaan
Memberikan
perlindungan terhadap perusahaan dari tingkat risiko signifikan yang bisa
menghambat proses pencapaian tujuan perusahaan.
2. Membantu Pembuatan Kerangka Kerja
Membantu dalam proses
pembuatan kerangka kerja manajemen risiko yang konsisten atas ririko yang ada
pada proses bisnis dan fungsi-fungsi di dalam sebuah perusahaan.
3. Mendorong Manajemen Agar Proaktif
Mendorong manajemen
agar bertindak proaktif dalam mengurangi potensi risiko, dan menjadikan
manajemen risiko sebagai sumber keunggulan bersaing dan kinerja perusahaan.
4. Sebagai Peringatan untuk Berhati-Hati
Mendorong semua
individu dalam perusahaan agar bertindak hati-hati dalam menghadapi risiko
perusahaan demi tercapainya tujuan yang diinginkan bersama.
5. Meningkatkan Kinerja Perusahaan
Membantu meningkatkan
kinerja perusahaan dengan menyediakan informasi tingkat risiko yang disebutkan
dalam peta risiko/ risk map. Hal ini juga berguna dalam pengembangan strategi
dan perbaikan proses manajemen risiko secara berkesinambungan.
6. Sosialisasi Manajemen Risiko
Membangun kemampuan
individu maupun manajemen untuk mensosialisasikan pemahaman tentang risiko dan
pentingnya manajemen risiko.
Jenis-Jenis Manajemen Risiko dalam
Perusahaan
Seiring dengan perkembangannya, Manajemen
Risiko terbagi dalam beberapa hal; Resiko Operasional, Resiko Hazard, Resiko
Finansial, Resiko Strategik.
1. Manajemen Risiko
Operasional
Manajemen ini berkaitan dengan resiko yang
timbul akibat gagal fungsi proses internal, misalnya karena human error,
kegagagalan sistem, faktor luar seperti bencana dsb. Dalam menejemen resiko
operasional, ada empat faktor penyebab resiko antara lain manusia, proses,
sistem dan kejadian eksternal.
Dengan memahami manajemen risiko ini,
perusahaan bisa mengambil langkah preventif atau bahkan sanksi supaya kapasitas
produksi dan layanan terjaga semisal ada hal yang tidak diinginkan terjadi.
2. Manajemen Hazard
Manajemen hazard berkaitan dengan kondisi
potensial yang mengakibatkan kebangkrutan dan kerusakan. Ketika kita membahas
hazard, tentu kita juga membahas peril. Resiko perilaku yaitu peristiwa yang
bisa menimbulkan kerugian bisnis. Dalam hal ini ada tiga macam hazard yang
harus diketahui, antara lain legal hazard, physical hazard dan moral hazard.
Contoh hazard legal misalnya pelanggaran atau pengabaian peraturan bisnis yang
bisa menyebabkan kebangkrutan, seperti pelanggaran SOP atau peraturan
perusahaan yang akhirnya berakibat fatal. Sementara physical hazard bisa berupa
mesin yang sudah tua dan menimbulkan resiko kerugian saat produksi.
Seperti kecelakaan
pegawai karena mesin dan sebagainya. Untuk moral hazard contohnya yaitu sikap
seorang karyawan dilingkungan kerja yang menimbulkan kerugian. Misalnya
karyawan tidak jujur dan sering korupsi uang. Atau karyawan yang tidak melayani
konsumen dengan baik sehingga berakibat buruk pada perusahaan.
3.
Manajemen Resiko Finansial
Manajemen resiko finansial yaitu
upaya pengawasan resiko dan perlindungan hak milik, keuntungan, harta dan aset
sebuah badan usaha. Pada prakteknya, proses pengelolaan resiko ini meliputi
identifikasi, evaluasi dan melakukan pengendalian resiko bila ditemukan hal
yang mengancam keberlangsungan organisasi.
Manajemen resiko
finansial ini sangat penting karena ini merupakan salah satu sumber daya
perusahaan. Karena itu seorang akuntan harus benar-benar mempertimbangkan
berbagai resiko lainnya yang berhubungan dengan keuangan, seperti:
·
Resiko likuiditas
·
Diskpntinuitas pasar
·
Resiko kredit
·
Resiko regulasi
·
Resiko pajak
·
resiko akuntansi
Menejemen resiko
finansial juga tidak lepas dari perubahan kurs mata uang yang erat kaitannya
dengan perubahan inflasi, neraca perdagangan, kapasitas utang, suku bunga dsb.
3.
Manajemen Resiko Strategis
Manajemen ini
berkaitan dengan pengambilan keputusan. Resiko yang biasanya muncul adalah
kondisi tak terduga yang mengurangi kemampuan pelaku bisnis untuk menjalankan
strategi yang direncanakan. Dalam hal ini beberapa faktor seperti resiko
operasi, resiko asset impairment, resiko kompetitif atau bahkan resiko
frenchise (bila ada).
Seperti yang tertulis
dalam pengertian enterprise risk management di atas, untuk mengetahui resiko
yang kemungkinan besar terjadi dan merugikan perusahaan adalah dengan
menuliskan item penting, Anda bisa membuat beberapa daftar berikut ini:
·
Penilaian resiko tersebut sesuai dengan
kecenderungannya dan juga dampaknya
·
Penilaian pada kondisi saat ini yang
sedang terjadi
·
Rencana tindakan bila resiko terburuk
benar-benar muncul
Sumber:
https://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_risiko
https://www.maxmanroe.com/vid/manajemen/pengertian-manajemen-risiko.html